Senin, 20 Januari 2014

KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS DAN SPANYOL DI INDONESIA


Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :
v Mencari kekayaan termasuk berdagang
v Menyalurkan jiwa penjelajah
v Meyakini Keberadaan Prester John
v Menyebarkan agama
v Mencari kemuliaan bangsa

Di luar faktor yang disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula untuk pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu panggilan hidupnya. Selain menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari kekayaan (Gold) dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.
Sejarah datangnya bangsa Eropa ke Indonesia atau dahulu disebut dengan Hindia Timur tidak lepas dari niat mereka menemukan Negeri penghasil rempah-rempah.
I. Bangsa Portugis
Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.
Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi. Daerah tersebut adalah Malaka sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai sejak kedatangan Alfanso d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun 1511, ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari sana, mereka menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja Ternate. Mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di ternate.
II. Bangsa Spanyol
Ia digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara Portugis dan Spanyol saat itu, Portugis membuka kantor dagangnya diTernate. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di Tidore dapat direbut Portugis. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina dikuasai Sepanyol.

Perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia pada waktu itu antara Lain:
1. perjuangan Pati Unus dari Demak menentang penjajahan Portugis (1513);
2. perjuangan Panglima Fatahillah dari Kerajaan Demak menentang penjajahan Portugis (1526-1527);
3. perjuangan Sultan Baabullah dari Kerajaan Ternate menentang penjajahan Portugis (1575);
4. perjuangan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh menentang penjajahan Portugis (1607-1636).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar