Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa
Barat
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia
dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan
menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah
sebagai berikut :
v Mencari kekayaan termasuk berdagang
v Menyalurkan jiwa penjelajah
v Meyakini Keberadaan Prester John
v Menyebarkan agama
v Mencari kemuliaan bangsa
Di luar faktor yang disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula untuk pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu panggilan hidupnya. Selain menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari kekayaan (Gold) dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.
Sejarah datangnya bangsa Eropa ke Indonesia atau dahulu disebut dengan
Hindia Timur tidak lepas dari niat mereka menemukan Negeri penghasil
rempah-rempah.
I. Bangsa Portugis
Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin
menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.
Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah pusat
perdagangan yang sangat ramai dikunjungi. Daerah tersebut adalah Malaka
sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara
termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah
dengan merebut atau menguasai Malaka. Kolonialisme Portugis di Indonesia
dimulai sejak kedatangan Alfanso d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun 1511,
ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari
sana, mereka menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja Ternate. Mereka
diperkenankan berdagang dan membangun benteng di ternate.
Ia digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka
singgah di Tidore. Sejak
saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak
hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng
Spanyol di Tidore. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara Portugis dan
Spanyol saat itu, Portugis membuka kantor dagangnya diTernate. Portugis merasa
terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan
kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan
tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di Tidore
dapat direbut Portugis. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan
Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa.
Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina
dikuasai Sepanyol.
Perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia pada waktu itu antara Lain:
1. perjuangan Pati
Unus dari Demak menentang penjajahan Portugis (1513);
2. perjuangan
Panglima Fatahillah dari Kerajaan Demak menentang penjajahan Portugis (1526-1527);
3. perjuangan Sultan
Baabullah dari Kerajaan Ternate menentang penjajahan Portugis (1575);
4. perjuangan Sultan
Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh menentang penjajahan Portugis (1607-1636).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar